Kamis, 09 Agustus 2012

Malam Dan Siang

Nabi saw. Pernah memperingatkan ihwal waktu malam dan siang,

Malam itu panjang. Janganlah kau singkat dengan tidurmu.
Dan siang itu terang jangan kau gelapkan dengan dosa dosamu."

Sungguh indah perumpamaan yang di sampaikan rosulullah saw. kepada kita sebagai mana kita ketahui , waktu malam yang kita lewati terasa lebih panjang dari pada siang, meskipun secara fakta, siang dan malam untuk daerah katulistiwa tidak berbeda, yaitu sama sama 12 jam.

Waktu malam terasa panjang bagi orang yang tidak bisa tidur atau menjalani malam dengan sendirian.
Waktu bagaikan tidak beranjak.
Kehidupan berjalan seperti di penjara, terasa sangat lama.
Namun tidak demikian dengan orang yang tertidur, apa lagi tidurnya pulas.
Mungkin ia berangkat tidur jam 8 malam, bangun-bangun sudah jam 5 pagi. Waktu terasa singkat.

Oleh karena itu nabi saw. Memberikan nasehat.
Waktu yang terasa singkat itu bagi orang yang tidur agar di manfaatkan untuk ibadah.
Waktu yang sebenarnya lama buat orang yang tidak bisa tidur, di persingkat tidur.
Padahal banyak hal yangbisa di lakukan di malam hari terutama untuk ibadah.
Seorang penulis akan mudah mengungkapkan ide idenya di dalam tulisannya apa bila dalam kondisi tenang dan sunyi senyap. Malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk menulis, mengarang, belejar, dan tentu ibadah.

Rosulullah dan para shabatnya gemar melakukan ibadah pada 1/3 malam terakhir.
Mereka melakukan shalat malam, berdzikir dan mambaca al-qur'an.
Kekhusuan mereka dalam ibadah di malam harimelebihi para pendeta maupun rahib.
Ungkapan yang sering kita dengar dari para sahabat dan generasi pertama ISLAM adalah mereka bagaikan singa di siang hari, karena selalu berjihat, dan di malam hari mereka menangis dan tekun beribadah melebihi kaum pendeta yang pekerjaannya hanya ibadah di dalam kuil saja.

Dengan peribadahan semacam itu, mereka hanya tidur malam kurang lebih 4-5 jam.
Banyak orang khususnya di perkotaan yang mempertanyakan pola tidur semacam itu jika mereka laksanakan. "Bagaimana bisa, kan kita kerja? Jangan-jangan kalau kita ibadah seperti rasulullah kita ngantuk di kantor dan tidak produktif."
Seorang profesor pernah mengkritik mahasiswanya yang mengantuk saat memberikan kuliah. Ketika di tanya,

Jawabnya" saya semalam sholat tahajjut pak " lalu,
Lalu bagaimana pula dengan teori kesehatan yang menyatakan tidur sehat sehari semalam selama 8 jam ?

Antara teori dengan kebiasaan rosulullah saw. Jelas tidak bertentangan karena faktanya memang berjalan selaras.
Rosulullah dan para sahabtnya memanfaatkan waktu malam dengan tidur hanya 4-5 jam.
Namun di siang hari mereka juga istirahat tidur siang sebentar.
Itulah yang biasa di sebut dengan QAILULAH,
Atau istirahat/tidur siang kurang lebih 1 jam. Setelah di teliti, ternyata kualitas tidur siang sama dengan 3 jam tidur malam. Secara kalkulasi, ujung-ujungnya 8 jam juga.

Sementara siang hari adalah waktu yang tepat beramal kebaikan yang berhubungan dengan orang lain.
Waktu yang tepat untuk berkarya dan memberikan manfaat untuk sesama.
Seorang yang demikian hidupnya menjadi terang. Beda. Dengan orang yang siang hari meskipun cuaca terang, ia gunakan bermaksiat.
Berlumuran dosa. Hidup orang seperti ini Gelap, tidak ada harapan untuk masa depannya.
Oleh karena itu jangan mengerjakan kejahatan di siang hari.

Dari rosululloh saw. Ini rasa rasanya tidak ada waktu untuk bermaksiat, malam hari digunakan untuk ibadah keada allah, siang harinya beramal untuk sesama.

Begitulah islam Mengatur waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar